PURWOKERTO – Talk Show Kesehatan “Doktere Inyong” episode ke-31 kali ini menghadirkan Dokter Umum yaitu dr. Irwan Nuryadin di studio Satelit TV, Minggu (20/08) malam. Dipandu oleh Putri Permata Sari Rachmat, Amd. Keb dari RS Ananda Purwokerto sebagai host, serta Aniek Trisnawati, S.E sebagai tamu, tema yang diangkat adalah “Salah Kaprah Anemia”.

Masyarakat awam mengatakan bahwa anemia itu kurang darah, sebagai contoh ada masyarakat yang ditensi itu tensi rendah dan mengatakan kurang darah. Perbedaan anemia dengan tekanan darah rendah yaitu apabila anemia kadar hemoglobinnya (sel darah merah) rendah, sedangkan tekanan darah rendah itu tekanan darah seseorang yang 90/60 mmHg atau kurang maka bisa dikatakan darah rendah. Anemia kondisi dimana Hb pengangkut dari oksigen (O2), kemudian jantung memompa darah, dimana darah itu tersusun dari zat besi. Hb berfungsi mengikat oksigen (O2). Kurang darah atau bisa dikatakan tekanan darah rendah, ciri komponennya yang ada di dalam darah itu berkurang. Kehilangan darah yang begitu banyak itu anemia, sedangkan tekanan darah rendah itu pusing tetapi tidak terus menerus, sedangkan anemia itu akan pusing terus menerus. Kadar Hb yang normal adalah dari kecil sampai dewasa, baik laki – laki maupun perempuan berbeda. Ini ada pemekatan Hb pada usia 1 bulan, turun lagi stabil 11 gram/dl (anak – anak), laki – laki dewasa 14 gram/dl, perempuan dewasa 12 gram/dl. Trimester 1 (1 – 3 bulan) pada Ibu hamil darah belum terlalu encer. Ibu hamil Hb harus di atas 11 gram/dl, Hb normalnya 12 gram/dl, dr. Irwan Nuryadin mengawali perbincangan.

Adapun penyebab anemia adalah sebagai berikut :

  1. Kekurangan zat besi

Apabila kekurangan sel darah merah di dalam tubuh, maka bisa dikatakan anemia. Hal ini ditandai dengan kekurangan zat besi, dimana zat besi merupakan zat yang memproduksi sel darah merah sehingga dengan kekurangan zat besi dapat mengakibatkan produksi sel darah merah menurun. Saat anemia, zat besi tidak dapat terserap di dalam tubuh karena pada saat anemia itu seseorang mengkonsumsi suplemen penambah darah bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi. Makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan zat besi adalah :

  • Polifenol (bawang merah, cabai, paprika, minuman kopi dan teh).
  • Asam fitrat (gandum utuh, kacang – kacangan, nasi).
  • Asam oksalat (wortel, teh hitam, kopi, cokelat, ubu manis).
  1. Pendarahan

Pendarahan dapat menyebabkan anemia. Biasanya terjadi pada wanita, yaitu wanita yang mempunyai hormon tidak normal. Sebagai contoh wanita saat stress atau hormon estrogennya meningkat. Hal lain pendarahan adalah saat seseorang kecelakaan yang mengeluarkan darah banyak, sehingga bisa dikatakan anemia.

Beda lagi, ada pada wanita normal yang menstruasi dan wanita yang melahirkan. Wanita menstruasi tiap bulan sekali ini merupakan hal yang wajar. Darah kotor yang keluar tiap bulan dapat menyebabkan penurunan zat besi. Semakin banyak volume darah yang dikeluarkan, maka semakin banyak pula zat besi yang dikeluarkan. Dengan demikian, saat wanita menstruasi disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Wanita yang melahirkan akan kekurangan banyak darah di dalam tubuhnya, karena darahnya banyak berkurang untuk melahirkan. Hal ini bisa dikatakan anemia, sehingga wanita setelah melahirkan perlu suplemen tambah darah yang bertujuan untuk mengganti zat besi dan sel darah merah yang keluar saat melahirkan.

  1. Ambeien

Sakit ambeien merupakan salah satu penyakit yang bisa mengeluarkan darah saat BAB, dimana darah yang keluar tersebut bisa menyebabkan anemia.

  1. Donor darah

Seseorang yang donor darah itu bisa menjadi anemia karena telah mendonorkan sel darah merah melalui transfusi. Oleh karena itu, setelah donor darah dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat besi.

Gejala anemia adalah pucat, mudah lelah, mual, pusing, ujung jari tidak normal (pucat), telapak tangan pucat, wajah pucat, mata pucat, sariawan, rambut rontok, imun menurun, asma, tidak teraturnya denyut jantung, sering pusing dan sering ngantuk akibat kurang oksigen (O2). Oleh karena itu, penderita anemia disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin C, vitamin B12 dan asam folat.

Masalah yang dapat menyebabkan anemia yaitu bisa berasal dari makanan. Jadi bukan dari makanannya, akan tetapi makanan yang berkompetisi biar masuk ke dalam tubuh kita. Adapun sumber zat besi penambah darah yaitu heme dan non heme. Heme berasal dari hewani, contohnya daging yang berwarna merah yaitu daging kambing, daging sapi, empela ati dan ayam. Sedangkan non heme berasal dari nabati yaitu sayuran yang berwarna hijau. 1 buah jeruk 60 mg (vitamin C) dan 1 buah jambu biji 200 mg (vitamin C), ini bisa dikonsumsi si penderita anemia (menaikkan heme 4 – 5 kali lipat), tetapi tetap diimbangi dengan makan makanan yang mengandung zat besi. Non heme itu misal makan tahu tempe, kemudian setengah jam kemudian minum jus jambu biji ini akan meningkatkan absorpsi gizi nya.

Kebiasaan tidur malam atau kerja di malam hari itu tidak bisa dikatan secara langsung bahwa menderita anemia, maka sebaiknya perlu cek Hb dulu, mata dan kuku apakah pucat atau tidak.

Dapat disimpulkan bahwa anemia sebetulnya berbeda dengan kondisi darah merah. Penyebab anemia secara umum adalah produksi kurang, pengrusakan atau pengeluaran darah yang terlalu banyak. Ada 2 jenis zat besi penambah darah yaitu heme dan non heme. Heme berasal dari hewani, sedangkan non heme berasal dari nabati. Konsumsi kopi dan teh jangan terlalu banyak, karena dapat menghambat zat besi.