PURWOKERTO – Talk Show Kesehatan “Doktere Inyong” episode ke-77 kali ini menghadirkan Dokter Umum yaitu dr. Moch. Bhagavad Gita Gandhi di studio Satelit TV, Minggu (18/11) malam. Dipandu oleh Putri Permata Sari Rachmat,A.md.Keb sebagai host, tema yang diangkat “Waspada saat Maag”.

Gastritis itu sekumpulan gejala yang terjadi akibat peradangan pada dinding lambung atau lapisan mukosa lambung, dimana terdapat kelenjar yang menghasilkan asam lambung dan enzim percernaan yang bernama pepsin. Oleh karena itu, untuk melindungi lapisan mukosa lambung dari kerusakan yang diakibatkan asam lambung, dinding lambung dilapisi oleh lendir (mukus) yang tebal. Apabila mukus lambung tersebut rusak, maka dinding lambung rentan mengalami peradangan.

Maag berasal dari bahasa Belanda yang artinya lambung. Dari sisi medis dianggap sebagai gastritis. Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti radang, sehingga gastritis adalah peradangan, iritasi atau erosi pada lapisan lambung yang terjadi tiba – tiba (akut) atau secara bertahap dan berlangsung lama (kronis), dr. Moch. Bhagavad Gita Gandhi mengawali perbincangan.

Gejala gastritis adalah nyeri yang terasa panas dan perih di perut bagian ulu hati, perut kembung, cegukan, mual, muntah, nafsu makan berkurang, cepat merasa kenyang saat makan, buang besar berwarna hitam dan muntah darah.

Gastritis dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

  • Gastritis akut

Dikatakan gastritis akut ini ketika peradangan pada lapisan lambung terjadi secara tiba-tiba, sehingga dapat menyebabkan nyeri ulu hati yang hebat akan tetapi hanya bersifat sementara.

  • Gastritis kronis

Peradangan di lambung terjadi secara perlahan dan dalam jangka waktu yang lama. Nyeri yang ditimbulkan oleh gastritis kronis merupakan nyeri yang lebih ringan bila dibandingkan dengan gastritis akut. Oleh karena itu, peradangan lapisan kronis lambung ini dapat menyebabkan perubahan struktur lapisan dan berisiko berkembang menjadi kanker.

Dapat disimpulkan bahwa, gastritis itu sekumpulan gejala yang terjadi akibat peradangan pada dinding lambung atau lapisan mukosa lambung, dimana terdapat kelenjar yang menghasilkan asam lambung dan enzim percernaan yang bernama pepsin. Sebagai saran, hindari makanan yang memicu pengeluaran asam lambung yg berlebihan (makanan pedas dan asem, pisang ambon, nangka, jengkol dan pete), konsumsi alkohol dihilangkan, minum obat harus sesuai anjuran Dokter, istirahat yang cukup bisa mengurangi tingkat stress dan makan porsi kecil-kecil yang teratur supaya asam lambung tidak naik sehingga metabolisme bisa bekerja dengan baik, serta konsumsi air putih 8 liter per hari.