PURWOKERTO – Talk Show Kesehatan “Doktere Inyong” episode ke-72 kali ini menghadirkan Dokter Umum yaitu dr. Grahita Anindita Poernomo di studio Satelit TV, Minggu (30/09) malam. Dipandu oleh Putri Permata Sari Rachmat, Amd.Keb dan Toni Kristiawan, S.H sebagai host.

Obesitas itu pasti gemuk. Namun gemuk belum tentu obesitas. Obesitas merupakan penumpukan lemak secara berlebih dalam tubuh, sedangkan overweight itu penumpukan lemak atau cairan dalam tubuh, misal pada pasien ginjal, jantung (ditandai dengan kaki bengkak) dan tekanan darah. Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan terbesar di seluruh dunia, dimana bisa menyebabkan kesehatan secara fisik dan psikologis (stres dan depresi). Dihitung BMI (Body Mass Index) biasanya tergolong obesitas atau overweight. Apabila hasilnya itu obesitas, maka tidak dikatakan obesitas melainkan overweight karena ini bukan cairan lemak tapi cairan tubuh yang lain. Obesitas itu hampir ini identik dengan lemak yang ada hampir di seluruh tubuh, dr. Grahita Anindita Poernomo mengawali perbincangan.

Beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab kenaikan berat badan dan obesitas adalah :

  • Genetik

Genetik merupakan salah satu komponen terbesar yang bisa memicu obesitas. Anak dari orang tua yang punya riwayat penyakit obesitas itu jauh lebih berisiko mengalami obesitas, dibandingkan anak yang orang tua nya memiliki berat badan ideal. Disarankan secara teratur menerapkan pola hidup sehat dengan memerhatikan asupan makanan dan rajin olahraga, sehingga risiko terkena obesitas pun akan menurun.

  • Junk food

Junk food adalah jenis makanan yang tinggi kandungan gula, lemak, garam dan minyak. Tanpa sadar, orang yang sering makan junk food menumpuk banyak kalori dan lemak di tubuhnya. Hal ini yang menyebabkan berat badan naik, sehingga bisa memicu obesitas.

  • Stres

Stres juga memicu obesitas, hal ini dikarenakan saat stres itu lebih banyak makan terutama makanan manis dengan tujuan untuk meredakan stres dan memperbaiki suasana hati.

  • Kurang aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang kurang bisa menyebabkan perlambatan metabolisme dalam tubuh, sehingga kalori akan lebih banyak menumpuk di dalam tubuh. Selain itu, juga bisa mempengaruhi kinerja hormon insulin dalam tubuh. Apabila kadar insulin dalam tubuh tidak stabil, maka berat badan bisa naik.

  • Kurang tidur

Kurangnya tidur bisa menyebabkan obesitas melalui peningkatan nafsu makan akibat dari perubahan hormonal.

Adapun cara menentukan apakah seseorang termasuk dalam obesitas atau tidak, yaitu :

  • BMI (Body Mass Index).
  • Lingkar pinggang.
  • RLPP (Rasio lingkar pinggang dan panggul).
  • Tebal lipatan kulit menggunakan alat ukur yang bernama skinfold.
  • Kadar lemak tubuh menggunakan sebuah alat bioelectrical impedance analysis.

Perhitungan BMI paling sering dilakukan karena mudah. Rumus dari perhitungan BMI adalah :

BMI = berat badan (kg) / ( tinggi (m) x tinggi (m) )

Orang-orang dengan BMI lebih besar dari 25 dapat dikategorikan sebagai overweight, pada 30 atau lebih termasuk ke dalam obesitas dan pada 40 ke atas merupakan tingkat obesitas yang serius.

Dapat disimpulkan bahwa, obesitas adalah salah satu kondisi paling umum yang dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Disarankan menjaga pola makan yang seimbang dan rajin olahraga. Kegemukan biasanya diderita oleh orang-orang dengan pekerjaan administratif atau kantoran yang cenderung menerapkan gaya hidup sedentari, alias malas gerak.