PURWOKERTO – Talk Show Kesehatan “Doktere Inyong” episode ke-27 kali ini menghadirkan Dokter Gigi Umum yaitu drg. Sri Ayu di studio Satelit TV, Minggu (18/6) malam. Dipandu oleh dr. Dhian Shinto Hapsari dan Nuriasih, S.Psi dari RS Ananda Purwokerto sebagai host, tema yang diangkat adalah “Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Bulan Puasa”.

Menjaga kesehatan gigi dan mulut ini pada saat bulan puasa sebenarnya biasa saja seperti bulan – bulan lainnya, biasanya dari pasien itu sendiri yang sikat gigi pakai pasta gigi di siang hari. Ada hal lain yang ditanyakan oleh pasien yaitu “batal ngga ya Dokter kalau saya periksa gigi pada siang hari, jawabannya ngga batal.” Jadi bukan karena puasanya yang batal, akan tetapi karena tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik dan benar, kata drg. Sri Ayu mengawali perbincangan.

Sesuai standar WHO, sikat gigi itu sehari 2x yaitu setelah makan dan sebelum tidur. Karena bulan puasa, sikat gigi dilakukan setelah makan sahur dan sebelum tidur. Penyebab bau mulut ada 2 faktor : 1) faktor eksternal yang berasal dari makanan yang masuk. Karang gigi salah satu faktor pemicu bau mulut. 2) faktor internal, yang bisa karena oral (rongga mulut) dan kondisi umum si pasien. Untuk lidah juga tetap disikat dengan alat penggosok lidah tujuannya untuk membersihkan timbunan bakteri yang ada pada lidah. Membersihkan lidah dengan cairan obat kumur juga boleh, selama tidak tertelan. Perawatan gigi atau cabut gigi pada siang hari juga tidak masalah, tidak menggangu puasa. Oleh karena itu, kalau ada gigi yang bermasalah, segera periksakan ke Dokter gigi.

Tips – tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut saat Puasa Ramadhan, yaitu :

  1. Teratur dalam menyikat gigi

Menyikat gigi saat puasa adalah setelah makan sahur dan menjelang akan tidur di malam hari, sehingga dapat menjaga kesehatan mulut serta gigi pada saat berpuasa. Sikat gigi merupakan cara efektif sebab berguna untuk menghilangkan plak, mencegah sariawan dan dapat menghilangkan bakteri yang dapat menyebabkan masalah bau mulut.

  1. Membersihkan lidah

Membersihkan lidah merupakan salah satu cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Hal ini dikarenakan lidah sebagai tempat di mana berkumpulnya bakteri. Apabila menyikat gigi tanpa membersihkan lidah, maka bakteri di gigi dapat berpindah ke lidah.

  1. Hindari merokok

Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, juga perlu menghindari rokok karena rokok itu menjadi masalah dalam kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, rokok juga bisa menyebabkan noda pada gigi serta kanker mulut.

  1. Menggunakan obat kumur

Selama bulan puasa, dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut boleh menggunakan obat kumur sebagai penyegar mulut, akan tetapi tidak wajib menggunakannya. Obat kumur ini dapat mencegah tumbuhnya bakteri yang telah berkembang di dalam mulut, sehingga dapat menimbulkan plak hitam pada gigi dan karang pada gigi.

  1. Mengonsumsi makanan yang sehat

Selama puasa Ramadhan, konsumsi makanan yang sehat itu sangat dibutuhkan sekali. Dari mulai pemilihan bahan makanan, mengolah serta dimakan harus hieginis. Pemilihan menu makanan ini harus ada takarannya, sehingga makan tidak berlebihan. Apabila makan berlebihan, maka akan berakibat kekenyangan dan karang gigi yang semakin menumpuk.

  1. Sering berkumur

Dengan berkumur akan membantu dalam membersihkan sisa – sisa makanan yang menempel di gigi dan membersihkan bau mulut, sehingga kotoran dan bakteri bisa hilang. Apalagi saat puasa Ramadhan akan membantu sekali, karena kondisi gigi dan mulut yang bersih akan membawa suasana yang nyaman ketika berpuasa.

  1. Konsultasi ke Dokter

Konsultasi Dokter ini sangat penting, supaya kebersihan gigi dan mulut tetap terjaga. Selain itu, Dokter juga akan memberi saran mengenai cara perawatan yang benar. Sebai contoh saran Dokter adalah dapat berupa obat yang dapat mengatasi mulut pada saat kering, sehingga bau mulut akan terhindar dan mulut akan tetap sehat pda saat berpuasa.

Selama puasa Ramadhan jangan sampai kekurangan air putih, karena akan mengganggu suasana rongga mulut kita. Kebutuhan air 8 gelas (2 L) dalam sehari, yaitu sebelum dan sesudah sahur 2 gelas, 6 gelas setelah berbuka. Hal lain yang menyebabkan terganggunya kesehatan gigi dan mulut saat berpuasa adalah gigi berlubang dan polip. Gigi berlubang sama dengan karang gigi, dimana ada pengeroposan gigi itu sendiri dan ada bakterinya. Polip di gigi penyebab spesifiknya yaitu bisa karena jaringan saraf di gigi (pulpa) dan gingiva (gusi) yang ada di sekitar gigi.

Lapisan gigi ada 3 : 1) email, 2) dentil, 3) pulpa. Yang sering dijumpai ini dari pulpa dengan kondisi gigi berlubang yang sudah terlalu dalam, sudah tidak ada barier lagi maka muncullah polip, isinya polip pembuluh darah.

Cabut gigi ketika puasa, disarankan minum obat antibiotik sampai habis yaitu 1 ketika sahur, 1 buka puasa dan 1 pada malam hari sebelum tidur.

Kondisi lain pada pemasangan gigi palsu, saat tidur gigi palsu dilepas dan direndam dalam air. Kalau gigi palsu tetap dipasang ketika tidur, akibatnya bisa bau mulut. Sebelum tindakan pemasangan gigi palsu sebaiknya diperiksa kondisi gusi serta gigi palsunya terlebih dahulu. Kalau ada akar nya dibersihkan dulu, baru dipasang gigi palsunya. Gigi palsu ada yang tanam dan ada yang lepas.

Beda lagi dengan perawatan kawat gigi yaitu jangan lupa kontrol ke Dokter Gigi, menggosok gigi 2x sehari (setelah makan dan sebelum tidur), apabila ada gigi goyang, radang gusi ini akibat salah pasang kawat gigi dan perawatan kawat gigi, serta dengan obat kumur.

Dapat disimpulkan bahwa perawatan gigi selama bulan puasa dilakukan sama seperti bulan yang lain. Sebagai saran dari drg. Sri Ayu, periksa gigi itu jangan menjelang Ramadhan, kapan pun bisa melakukan pemeriksaan gigi dengan waktu 6 bulan sekali rutin periksa ke Dokter gigi, serta bisa juga membersihkan karang gigi. Dalam menyikat gigi yang benar adalah dari gusi ke gigi.