PURWOKERTO – Talk Show Kesehatan “Doktere Inyong” episode ke-32 kali ini menghadirkan Dokter Umum yaitu dr. Rr. Wening Gelar Pratidina di studio Satelit TV, Minggu (27/08) malam. Dipandu oleh Yudha Tama Mandala Putra, S.Kep., Ns dari RS Ananda Purwokerto sebagai host, serta Ratna Marlita sebagai tamu, tema yang diangkat adalah “Diare pada Anak”.

Definisi diare adalah buang air besar (BAB) lebih dari 3x dengan bentuk lembek. Apabila diare akut yang dialami oleh anak – anak ini bentuknya cair air, biasanya paling sering kurang dari 14 hari. Penyebab utama diare yaitu karena infeksi baik infeksi bakteri, virus maupun parasit yang lain, serta karena mal absorpsi yang biasa terjadi terhadap karbohidrat seperti disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa), monosakarida intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa) dan mal absorpsi protein dan lemak. Bahaya diare bisa dehidrasi dan infeksi dari bakteri. Adapun tips penanganan di rumah saat diare adalah minum harus banyak dan menyediakan oralit, dr. Rr. Wening Gelar Pratidina mengawali perbincangan.

Dehidrasi ini bisa terjadi apabila anak – anak mengalami kekurangan cairan karena muntah, diare, demam atau berkeringat. Tanda dehidrasi saat anak diare yaitu dehidrasi sedang dan dehidrasi berat. Kemudian bisa cek air mata pada anak, cek air kencing nya pada pampers. Sebaiknya kalau anak sedang sakit diare itu tidak pakai pampers, karena supaya bisa mengontrol anak yang sakit diare tersebut.

Dehidrasi sedang yaitu bisa diberikan oralit, dilanjutkan memberikan makanan, susu, jus dan ASI setelah 3 jam minum oralit. Sedangkan dehidrasi berat ini apabila anak sudah sama sekali tidak bisa minum oralit, misal anak tersebut muntah dan dapat diberikan infus. Prinsip pemberian oralit yaitu untuk memberikan cairan pengganti. Dosis untuk anak di bawah 1 tahun adalah 50 – 100 cc oralit.

Penanganan di rumah selain oralit adalah cairan. Cairan ini bisa berupa ASI, air tajin juga boleh, yang penting air nya mateng. Adapun 5 lintas saat menghadapi diare adalah sebagai berikut :

  1. Cairan

Saat anak diare, segera berikan cairan berupa oralit. Hal ini untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.

  1. Pemberian zinc (mineral)

Pemberian zinc (mineral) ini harus dilakukan selama 10 hari berturut – turut untuk mengganti zinc yang keluar. Zinc ini berfungsi memperbaiki mukosa usus sehingga BAB tidak terlalu cair, mencegah berulangnya diare selama 2 – 3 bulan serta zinc dapat mengembalikan nafsu makan anak. Cara pemberian zink atau oralit itu diencerkan dan dicampur dengan makanan lainnya supaya menghilangkan rasa pekat.

  1. Nutrisi

Pemberian nutrisi dapat berupa ASI dan makanan sesuai umur anak. Walupun anak sedang diare, ASI ini harus lanjut dan makanan harus diberikan seperti biasa, contoh : kalo anak muntah, maka disuapin makanan lagi. ASI dan makanan diberikan sesuai dengan usia anak, karena untuk mencegah kekurangan berat badan dan sebagai pengganti nutrisi yang hilang.

  1. Pemberian antibiotik yang tepat

Antibiotik hanya diberikan apabila anak mengalami diare berdarah, kolera dan diare dengan masalah lain.

  1. Imunisasi

Imunisasi bertujuan supaya diare tidak berulang kembali. Bisa memberikan vaksin rotavirus untuk mencegah diare.

Pada saat anak diare, mengalami muntah sehari atau dua hari ini ngga masalah. Yang harus diberikan pada anak itu adalah ASI yang wajib diberikan 6 bulan, dilanjutkan sampai usia anak 2 tahun. Hal ini karena ASI merupakan sumber kekebalan tubuh, kemudian pemberian imunisasi pada anak, serta makanan (karbohidrat, protein, vitamin). Selain itu juga perlu mengecek BAB nya apakah masih keras atau tidak. Kalau sudah normal kembali, disarankan tetap diberi ASI bukan susu formula.

Dapat disimpulkan bahwa diare adalah buang air besar (BAB) lebih dari 3x dengan bentuk lembek. Apabila diare akut yang dialami oleh anak – anak ini bentuknya cair air, biasanya paling sering kurang dari 14 hari. Diare pada anak itu mengalami BAB cair sebanyak 3 – 5 kali dalam sehari. Penyebabnya bisa dari virus maupun bakteri atau dari makanan. 5 lintas diare yaitu cairan, zinc (mineral), nutrisi, antibiotik yang tepat dan pemberian imunisasi.