PURWOKERTO – Talk Show Kesehatan “Doktere Inyong” episode ke-53 kali ini menghadirkan Dokter Spesialis Bedah yaitu dr. Yuhantoro Budi Handoyo Sakti, Sp.B., M.Kes., FINACS di studio Satelit TV, Minggu (18/03) malam. Dipandu oleh Yudha Tama Mandala Putra, S.Kep., Ns dan Toni Kristiawan, S.H sebagai host, tema yang diangkat adalah “Sakit Perut Biasa atau Usus Buntu?”.

Nyeri perut itu cenderung ke kanan bawah. Ada 3 sistem organ yang bisa menyebabkan di kanan bawah tersebut, yaitu sistem saluran kemih, sistem reproduksi dan sistem pencernaan. Dari ketiga itu tanda atau gejala – gejalanya hampir mirip tapi sebenarnya bisa dibedakan. Kemudian kalau istilah di kanan bawah sering disebut usus buntu.

Usus buntu merupakan radang di umbai cacing. Semua orang bisa terkena usus buntu. Jadi, penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada umbai cacing yang ditandai ada batu di saluran kemihnya. Sistem reproduksi misal ada kista atau hamil di luar kandungan, sedangkan sistem pencernaan yaitu dari usus besar di tikungan itu sebelahnya terjadi peradangan, dr. Yuhantoro Budi Handoyo Sakti, Sp.B., M.Kes., FINACS mengawali perbincangan.

Usus buntu awalnya ditandai dengan mual dan muntah, nyeri uluh hati kemudian bisa juga pindah ke kanan bawah. Usia produktif belasan sampai 30 an bisa terkena usus buntu. Anak – anak juga bisa terkena usus buntu. Gejala usus buntu pada anak – anak bisa berbeda dengan gejala pada orang dewasa. Pada bayi atau anak – anak yang usia nya kurang dari 2 tahun, usus buntu dapat ditandai dengan muntah, sakit perut, tidak nafsu makan dan minum, serta demam. Terkadang kondisi ini disertai dengan diare.

Usus buntu bisa dikarenakan ureter, dimana ureter itu saluran kencing yang dari ginjal masuk ke kandung kemih. Ada kemiripan pada ureter kanan, karena usus buntu di kanan. Kalau ureter nyerinya lebih condong ke belakang. Ada riwayat pasien terkena kencing batu, kencingnya pasir. Jadi sudah ada riwayat seperti itu kemungkinan batu. Usus buntu ini nyerinya cenderung terus – menerus yang disertai rasa mual dan muntah kemudian cenderung ke depan.

Dalam sistem reproduksi, banyak hal misal tumor atau hamil di luar kandungan sebenarnya secara detail beda. Ini discreening oleh Dokter, supaya hasilnya lebih detail. Bisa dilihat dari urine juga.

USG dilakukan apabila bisa menunjang, ini tergantung letak usus buntunya itu di depan atau di belakang.

Faktor penyebab radang usus buntu, yaitu :

  • Hambatan pada pintu rongga usus buntu.
  • Terjadi penebalan atau pembengkakan pada jaringan usus buntu, dikarenakan infeksi pada saluran pencernaan.
  • Rongga usus buntu tersumbat oleh tinja atau pertumbuhan parasit.
  • Cedera pada perut dan ada tumor pada perut.

Pasien yang sudah parah, memang harus segera dioperasi. Usus buntu bisa dioperasi dengan laparoskopi. Operasi ini dilakukan dengan membuat beberapa sayatan kecil sebesar lubang kunci pada perut, kemudian memasukkan alat bedah khusus yang dilengkapi kamera untuk mengangkat usus buntu.

Efek dari operasi usus buntu ini yang jelas tidak akan sakit usus buntu lagi, efeknya tidak ada karena usus buntunya sudah diangkat. Ini sebenarnya ada kelenjar untuk imunitas, sehingga tidak mempengaruhi apapun setelah operasi usus buntu, karena tidak akan sakit lagi. Konsumsi makanan karbohidrat, protein, serat, vitamin ini akan membantu proses penyembuhan luka setelah operasi. Sembuhnya relatif berbeda – beda.

Ya memang orang paradigmanya memang seperti itu, ini sebenarnya habit makan seseorang. Kalau orang makan nya bagus, makan serat dan makan sayur sehingga BAB (Buang Air Besar) nya lancar dan tidak sampai ngendon. Nah kalau BAB (Buang Air Besar) ngendon ini bisa menyebabkan usus buntu, bisa terjadi infeksi kemudian peradangan. BAB supaya lancar maka konsumsi sayur, buah – buahan, makanan yang mengandung serat. Serat sifatnya menyerap air, maka air yang diusus akan diserap sehingga fesesnya ngga keras dan BAB lancar.

Dapat disimpulkan bahwa, penyakit usus buntu ini menyerang dari anak – anak sampai dewasa. Saat sudah mulai muncul tanda – tanda usus buntu, segera periksakan ke Dokter. Banyak minum air putih, makanan yang berserat, buah – buahan dan sayur. Pola hidup sehat dengan konsumsi makanan yang sehat dan olahraga yang teratur.