PURWOKERTO – Talk Show Kesehatan “Doktere Inyong” episode ke-51 kali ini menghadirkan Dokter Umum yaitu dr. Islamia Saleha di studio Satelit TV, Minggu (04/03) malam. Dipandu oleh Putri Permata Sari Rachmat, Amd.Keb dan Toni Kristiawan, S.H sebagai host, tema yang diangkat adalah “Mencegah dan Mengobati Cacingan”.

Cacingan merupakan penyakit yang terjadi pada manusia karena infeksi yang disebabkan oleh parasit yang hidup di usus besar dan usus halus. Cacing ini mendapat nutrisi dengan cara menyerap darah di dinding usus dan sari makanan, sehingga cacing dapat bertahan hidup.

Cacingan bukan hanya daerah kumuh saja, namun daerah bersih juga dapat terkena cacingan. Cacingan itu biasanya lebih mengarah kepada kebersihan diri sendiri. Dengan demikian, cacing itu ibarat seperti manusia dapat bertahan hidup di tempat kotor maupun bersih. Tubuh manusia digunakan sebagai tempat tinggal bagi cacing, karena di situ cacing ingin meyerap sari – sari makanan, ingin menyerap darah dan ingin menyerap apa yang dia butuhkan, dr. Islamia Saleha mengawali perbincangan.

Sejauh ini semua kalangan terkena cacingan, tidak tua, tidak muda, anak-anak atau dewasa jadi dapat cacingan. Intinya adalah pada tingkat kebersihan. Anak-anak itu berarti orang tua yg harus lebih peduli dengan mengajak anaknya untuk cuci tangan dengan 6 langkah cuci tangan yang benar. Fungsi cuci tangan adalah sebagai pencegahan, salah satu nya penyakit cacingan itu. Cacingan itu lebih ke tangan, larva dan sayuran yang kurang bersih.

Gejala orang yang terkena cacingan adalah mudah lelah, ada mual dan muntah, menyumbat saluran pencernaan, sari – sari makanan yang sudah terserap itu diserap cacing dan cacing menyerap darah. Jumlah darah yg diserap oleh cacing sebanyak 0,2 CC per hari sehingga dapat anemia. Darah membawa oksigen, sedangkan darah kita diserap secara perlahan, otomatis oksigen ke otak kita akan berkurang, itu yang menyebabkan cacingan. Ada juga karena kekurangan nutrisi dimana otak itu butuh nutrisi, kalau kurang nutrisi maka mudah lelah, mual dan mengantuk.

Pada anak – anak yang terkena cacingan dapat mengakibatkan berat badan nya sulit naik atau dapat menurun. Namun kalau sudah lama cacingan, maka cacingnya akan berkembang sehingga anak dapat mengalami kenaikan berat badan dengan postur yang tidak sesuai. Jadi kurus, tapi perut besar, cacing sudah banyak di usus karena cacing hidup di usus atau dapat juga hidup di organ – organ lain.

Cacing itu melalui beberapa fase, yaitu mulai makan, tenggorokan, berkembang di situ, saluran. Cacing berputar – putar di dalam tubuh manusia apabila tidak segera ditangani. Cacing dapat masuk melalui rongga mulut, kuku tangan yang hitam, kemudian langsung makan maka larva cacing yang dari tanah itu ketelan atau ada beberapa cacing juga yang masuk melalui pori – pori kulit (mengikuti aliran darah). Adapun cacing yang hidup di paru – paru maka dapat sesak napas dan batuk.

Dalam istilah Jawa bisa disebut dengan kremien, dengan ciri – ciri nya berwarna putih, kalau di anus itu bentuknya seperti ampas kelapa maka dikatakan kremien. Bentuknya seperti sel hati, misal proses pencucian sayuran yang tidak bersih. Kremien ini dapat menumbuhkan rasa gatal dan susah tidur.

Hal utama yang membuat cacing takut mendekati manusia adalah melakukan 6 langkah cuci tangan dengan menyikat kuku – kuku. 6 langkah cuci tangan dilakukan pada saat dengan sabun maupun saat membilas, gunakan air yang mengalir.

Dapat disimpulkan bahwa, tetap menjaga hidup sehat, lebih baik mencegah daripada mengobati. Melakukan 6 langkah cuci tangan dengan benar. Sebelum makan perlu cuci tangan. Makanan mentah sebaiknya tidak dikonsumsi, itu karena cacing tumbuh di makanan mentah. Obat cacing sendiri dapat diberikan setiap 6 bulan sekali saat periksa ke Dokter. Kemudian periksakan di laborat, sehingga dapat ditentukan jenis cacingnya.