HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

PURWOKERTO – Para Ibu terutama yang sedang mengandung penting untuk mengetahui riwayat hipertensinya (tekanan darah tinggi). Hal ini dikemukakan dr. Marta Isyana Dewi, SpOG (dokter spesialis Kandungan) dalam talk show kesehatan “Doktere Inyong” kemarin, Minggu (5/2) malam, live di Satelit Tv.

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN 20170205 193409 150x150Acara yang terselenggara atas kerjasama Rumah Sakit (RS) Ananda Purwokerto dengan Satelit Tv ini berlangsung setiap hari Minggu, selama satu jam dimulai jam 19.30 WIB. Dipandu oleh dr. Islamia Saleha (Mia), talk show mengangkat tema “Hipertensi Dalam Kehamilan”.

Dr. Marta menerangkan, hipertensi dalam masa kehamilan adalah adanya tekanan darah lebih dari 140 / 90 pada masa kehamilan. Gejalanya bermacam – macam, seperti nyeri kepala terus menerus, rasa tegang di tengkuk, nyeri pada ulu hati, gangguan penglihatan, maupun adanya kejang pada eklampsia (hipertensi yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu).

Kemudian bisa pula nyeri perut bagian atas sebelah kanan, mual, muntah, sesak napas, jumlah urine menurun, kadar trombosit menurun, atau organ hati tidak berfungsi dengan baik.

“Ibu – ibu yang sedang mengandung banyak yang datang periksa ke saya setelah tubuhnya terasa tidak nyaman, ternyata setelah dicek tekanan darahnya tinggi. Sebaiknya jangan menunggu sakit, rutinlah kontrol memeriksakan kandungan agar bayi dan ibu sehat,” sarannya.

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN 20170205 194128 150x150Dijelaskannya lebih lanjut, hipertensi dalam kehamilan dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu Hipertensi Gestasional yaitu hipertensi yang terjadi pada ibu hamil yang tidak menderita hipertensi sebelumnya dan akan kembali normal sebelum 12 minggu setelah.

Preeclampsia yaitu hipertensi yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu. Pada preeclampsia berat didapatkan tekanan darah lebih dari 160/110.

Eclampsia yaitu adanya kejang yang terjadi pada ibu hamil dengan preeclampsia.

Preeclampsia superimposed yaitu ditemukannya protein dalam urin pada ibu hamil yang diketahui sudah mengidap hipertensi sebelumnya dan protein ini tidak ditemukan sebelum usia kehamilan 20 minggu.

Dan yang terakhir Hipertensi kronik, dimana ibu sebelumnya sudah mengidap hipertensi atau hipertensi tersebut menetap setelah 12 minggu setelah melahirkan.

Bagi Ibu hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan untuk mencegah terjadinya hipertensi dalam kehamilan, saya sarankan rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan. “Ikuti pula semua petunjuk dan dosis minum yang dianjurkan dokter, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan yang bergizi, hindari makanan yang mengandung garam tinggi, serta hindari pula merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol,” imbuhnya. (ddy)